Suatu malam datang
Bersiasat dengan hitungan matematis
tentang rumitnya hutang negara dan perkara politis yang tak pernah habis
Kita bertemu di antara laju kereta dan
derit sengau roda
Tenggelam di antara wajah-wajah yang
menunggu sebuah tiba
Kita begitu rumit memulai sebuah
percakapan;
Kau pasti saja sedang menjelaga di antara
lembar-lembar sastra
Sedang ku tentu sibuk melucuti gerik angin
yang tercipta
Kau menikahi sunyi
Aku berkawan dengan kebisingan yang abadi
Ah, hujan memang selalu berhasil mengubahku
menjadi melankoli
Sekaligus berupaya mempertemukan kita;
Aku akan berteduh lebih lama
malu-malu menangkap wajahmu melalui ekor
mata yang selalu berjaga
Dan kau akan tertangkap sedang melumat
adaku sepenuhnya
Ya, kita sudah terlalu lama berdampingan
Sekaligus berjarak dalam kebisuan
Sederhana saja
Mari mulai bercerita
Menggiring daksa yang lama berteduh pada
lindap
Merangkai puisi dan senyap
Menerjemahkan debar yang diam-diam
menyelinap