Kalimat itu berulang kali kucoba tanyakan padamu. Namun
tersekat. Terhalang ragu.
Beredar, kemudian hanya bergeming dalam pikirku.
Ya, mungkin Aku belum sepenuhnya berdamai dengan masa lalu.
Aku tahu Kau tahu itu.
Aku masih saja mendiami masa lalu.
Enggan bangkit. Dan menggubris kenangan bersamamu memang
sulit.
Saat kita duduk berhadapan dan saling tatap.
Meski tak banyak kata yang terucap.
Namun binar matamu sudah cukup.
Seolah kata memang tak perlu hadir untuk menjelaskan.
Kisah baru telah dengan tergesa menjemput. Beragam alur
datang dengan rupa seolah patut.
Meski ragu, akhirnya Aku manggut. Menyetujui untuk masuk dan
larut.
Awalnya kukira bisa lama terlarung dalam kisah baru.
Awalnya.
Nyatanya kenangan masih saja bersungut. Menahan langkah dan
menyisakan kalut.
Adakah kita kan kembali terpaut? Setelah kueja namamu dalam
diam yang carut.
Dan deretan kata yang tersekat masih saja sama.
“Hai, apa kabar? Semuanya baik-baik saja, kan?”