Barangkali aku ketuk pada daun pintu
Bebunyian yang mengganggu malam sendu
juga dinanti jiwamu
Barangkali aku debu pada rak buku
Menumpuk di antara kalimat-kalimat gagu
mungkin juga doa dan mantra yang tak sampai kepadamu
Barangkali aku celah pada lantai kamarmu
Ruang muai saat umpat membelenggu
juga ladang tempat kau rebah tanpa ragu
Sunday, April 24, 2016
Sebuah Surat Cinta yang Saya Kirim karena Susah Tidur
Ini bukan catatan kerinduan
Bukan renung-renung carut tak berkesudahan
Ini adalah babak baru yang dilahirkan oleh sepasang doa dan keyakinan
Aku mengenalmu tak sampai satu purnama
Singkat saja bagai sebaris wacana; Sebuah ajakan menuju lantai dansa
Tanpa seikat kembang atau janji janji sumbang
Tampa rayu dan igauan semu
Tanpa ambisi, tanpa tendensi
Kita menari di antara leletup rasa
Melingkupi semesta yang meruak rona
Menganaksungaikan aksara yang tak mengenal jemu
Kita dilumat waktu.
Bukan renung-renung carut tak berkesudahan
Ini adalah babak baru yang dilahirkan oleh sepasang doa dan keyakinan
Aku mengenalmu tak sampai satu purnama
Singkat saja bagai sebaris wacana; Sebuah ajakan menuju lantai dansa
Tanpa seikat kembang atau janji janji sumbang
Tampa rayu dan igauan semu
Tanpa ambisi, tanpa tendensi
Kita menari di antara leletup rasa
Melingkupi semesta yang meruak rona
Menganaksungaikan aksara yang tak mengenal jemu
Kita dilumat waktu.
Kembang (dan Bagian-bagian dari Dirimu) yang Berwarna-warni
Kamu adalah jari kuning kemuning;
Tempatku menyelipkan cemas dan takut
Menangkupkan doa pada pagi terang nyalang.
Kamu adalah mata kanan berwarna sephia;
Kebahagiaan sederhana yang aku suka
Kamu adalah mata kiri merah jambu;
Tempatku mendaratkan malu
Kamu adalah punggung yang biru;
Tempatku bangun rumah
memeluk mimpi dan lelah
Kamu, rekah di halaman hatiku
Tempatku menyelipkan cemas dan takut
Menangkupkan doa pada pagi terang nyalang.
Kamu adalah mata kanan berwarna sephia;
Kebahagiaan sederhana yang aku suka
Kamu adalah mata kiri merah jambu;
Tempatku mendaratkan malu
Kamu adalah punggung yang biru;
Tempatku bangun rumah
memeluk mimpi dan lelah
Kamu, rekah di halaman hatiku
Subscribe to:
Posts (Atom)