Thursday, May 19, 2016

Puisi untuk Hari Puisi

Hari ini 67 tahun lalu,
Chairil wafat, sayang
ditimbun doa-doa penyelinap dalam sajak yang terucap

Ia lahir dari keringat susu yang mengandung makna pulang
Menjadikannya binatang jalang

Dibesarkan oleh pergolakan masa muda
oleh arogansi manusia-manusia papa
oleh kerisauan yang melahirkan kata-kata

Ia terus lahir
bersama surat-surat cinta yang mengisi kotak pos sewarna senja,
bersama harap yang dikepulkan ke langit sebagai penangkal petaka,
bersama malam yang menyelingkuhi langit pusara

Ia menikahi sunyi dan tak pernah mati
Menuliskan mantra-mantra patah hati
Menjejal hidup, mencari arti;

Mengekalkan diri dalam lembar-lembar puisi