Hari ini 67 tahun lalu,
Chairil wafat, sayang
ditimbun doa-doa penyelinap dalam sajak yang terucap
Ia lahir dari keringat susu yang mengandung makna pulang
Menjadikannya binatang jalang
Dibesarkan oleh pergolakan masa muda
oleh arogansi manusia-manusia papa
oleh kerisauan yang melahirkan kata-kata
Ia terus lahir
bersama surat-surat cinta yang mengisi kotak pos sewarna senja,
bersama harap yang dikepulkan ke langit sebagai penangkal petaka,
bersama malam yang menyelingkuhi langit pusara
Ia menikahi sunyi dan tak pernah mati
Menuliskan mantra-mantra patah hati
Menjejal hidup, mencari arti;
Mengekalkan diri dalam lembar-lembar puisi