Tentang perkara dan perasaan yang mengantarkan kita pada sebuah pengakuan
Di bawah singut malam yang tak berkesudahan,
rindu dan pilu bertemu
Tak habis mengoceh tentang peliknya romansa;
mana yang berdansa, mana yang nelangsa
Tersesat dalam gamang di tengah perjalanan pulang
Menuju rumah berkelip kunang
Serta hangat yang takkan lekang
Yang dengan mesra menaungi segala puisi
Caci maupun puji
Mengamini sebuah keraguan di tengah persimpangan;
Halaman hatimu
Atau
Jiwanya
Waktu menebar asa
Segala melompat tergesa
Aku mati rasa