Rindu terlalu cepat menyapa saat
kurasakan hangatnya mentari menyusupi dinding kamarku. Untuk kesekian kali,
kubiarkan rindu erat-erat memelukku. Kurelakan kedua mata membelalak lebih awal
saat kupandangi wajahmu.
Hangatnya mentari terus menyusup,
kini menyeluruh mengelilingi sekitarku. Aku masih saja menggumami tentangmu.
Dari balik jendela kamar dan
kenaifan rasa, kubiarkan babak demi babak perlahan terkuak. Tergelar sempurna
mengawali hari.
..............................
Tak seperti rindu-rindu terdahulu, kepingan rindu kali ini
datang atas nama kerelaan.
..............................
Hangatnya mentari tak kubiarkan
menyusupi hati. Meski rindu ingin lebih lama bercengkrama, kuantar ia menuju
gerbang kenangan, pembatas antara kenyataan dan khayalan. Dan sebelum berpisah,
kusematkan padanya sebuah sandi. Dengan itu, Ia bisa kapan saja menyambangi.
Mengikuti hangatnya mentari yang menyusupi dinding kamarku.
Seperti pagi ini.
No comments:
Post a Comment