Thursday, March 21, 2013

Dengan Caramu

Kerelaanku terjawab sudah.

Berlayar dengan getir tak melawan arus, menyusuri lorong-lorong pengabdian yang menggaungkan namamu.

Ditemani kanal-kanal mimpi, aku terus mendayungi segala harap yang kau ciptakan. Mencoba menyibak tiap derai, menuju tempat bersandar.

Cemas dan bahagia yang kularung menjelma dalam bentangan langit saga. Mataku menengadah luas ke atas. Kusesapi dalam-dalam indahnya wajah surga. Mengulik tiap gumpalan cirrus yang perlahan menipis.

Kupejamkan mata, dan kubisikkan namamu...

Sedetik kemudian, hatiku berdesir dalam gemuruh kepak sayap yang menuju pulang. Langit tak lagi saga. Tak terpampang lagi wajah surga. Dan sang surya perlahan berhenti menjelaga dunia. Sedang aku dan getirku terus menuju muara, membiarkan arus yang membawa.

Aku mulai letih menggubris getir. Namun tetap saja kubiarkan arus membawaku pada muara bernama takdir.

Sayup-sayup kudengar pikirku berbisik.

“Menepilah, sandarkan perahumu pada semesta cahaya. Temukanlah bahagia disana. Rengguhlah cinta dengan caramu, dengan cara sederhana.

Karna kau, pantas mendapatkannya.”

No comments:

Post a Comment