Aku melihatmu
Pada sebuah pesan yang dikirim melalui malam;
Wajahmu sepucat masa lalu
Senyum yang kau tawarkan bagai pagi berhujan yang kaku
Kau hadir di antara jerit bunga-bunga rekah
Membawa secangkir lelah dan rindu yang berdarah
Dua pasang mata kembali bertemu
Diam-diam saling melucuti ragu
Rasuk-merasuk pada mimpi yang tak henti melaju
Perlahan semesta memainkan lagu paling sendu
Bulan berubah merah jambu
Hening mencuat
Wajahmu menjadi hangat
Binar matamu menyergapi langit dalam bisu dan rindu yang pekat
Ya. Kau selalu diundang pulang
Oleh manisnya rintik hujan
Dan harum sumbang melodi kenangan
________________________//
No comments:
Post a Comment